Masukkan Code ini K1-9DBE36-X
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Selasa, 23 Desember 2008

Desa Adat Lokasi Benchmarking Rendik3 Desa Adat Penglipuran, Bali






















Desa Adat Penglipuran
, . Warisan budaya yang menawan

Bali memang kaya lokasi wisata yang eksotis. Selain pantai, tempat menarik adalah desa adat yang kaya budaya leluhur.

Hujan turun rintik-rintik saat saya mengunjungi Desa Penglipuran, namun kondisi itu justru menghadirkan kesan yang sejuk dan nyaman. Tidak ada kesan aneh, yang ada hanya kehangatan dan kesederhanaan sekelompok anak-anak yang sedang bermain di dekat gerbang desa.

Penduduk desa adat ini memang sudah terbiasa dengan kehadiran wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Beruntung beberapa saat kemudian hujan mulai reda. Setelah menunggu beberapa saat di balai desa yang berada di pintu masuk, saya pun mulai menjelajahi desa yang terkenal di kalangan wisatawan itu.

Saya juga sempat ngobrol dengan Kepala Desa Adat Penglipuran, I Nyoman Supat, dan beberapa penduduk setempat untuk memenuhi keingintahuan saya mengenai sejarah desa ini.

Tata ruang Desa Penglipuran memang tampak apik dengan bangunan yang hampir seragam dan jalan desa yang rapih. Lansekap desa yang menanjak merupakan daya tarik tersendiri. Wisatawan dapat melihat sebagian besar desa dari depan pura yang terletak di bagian atas desa ini.

Desa Penglipuran bukan sembarang desa adat. Desa ini merupakan desa adat percontohan di Bali. Keunikannya terletak pada tata ruang, bangunan dan budaya yang sedikit berbeda dengan desa adat lainnya.

Menurut Nyoman, keistimewaan lain dari desa ini adalah kehidupannya yang harmonis dan merupakan desa tanpa kasta, sebagai bagian dari sistem kemasyarakatan Bali Aga.

Desa ini tampak tertata rapi dan bersih, dengan halaman yang dibatasi dengan pagar bata dengan arsitektur khas Bali.

Setiap rumah terdapat merajan (bangunan suci) dan masih memiliki dapur tradisional dari bambu dan terpisah dengan rumah induknya. Wisatawan yang ingin beranjangsana ke rumah penduduk disambut dengan ramah oleh tuan rumah. Mereka tampak sangat terbuka dan bersahabat.

Abad ke-10
Desa Penglipuran yang terletak di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, ini dibangun pada abad ke-10. Nyoman mengatakan desa seluas 112 hektare ini berasal dari daerah utara Bali, yakni Desa Bayung Gede di Kintamani.

Penduduk desa itu sering pergi ke wilayah Kubu untuk mengabdi sebagai penggotong bade (pengusung mayat), prajurit, dan sebagainya.

Padahal, lanjut Nyoman, jarak antara Desa Bayung Gede ke Kota Gede sekitar 35 km, sementara jarak dari Kota Gede ke Desa Penglipuran hanya sekitar 4 km. Penduduk akhirnya pindah ke Penglipuran karena lebih dekat.

Lokasi
Desa adat Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli dan berjarak 45 km dari Kota Denpasar. Obyek wisata ini mudah dijangkau karena berada dijalan utama Bangli-Kintamani.


Tidak ada komentar: