Masukkan Code ini K1-9DBE36-X
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Selasa, 23 Desember 2008

Desa Adat Lokasi Benchmarking Rendik3 Desa Adat Penglipuran, Bali






















Desa Adat Penglipuran
, . Warisan budaya yang menawan

Bali memang kaya lokasi wisata yang eksotis. Selain pantai, tempat menarik adalah desa adat yang kaya budaya leluhur.

Hujan turun rintik-rintik saat saya mengunjungi Desa Penglipuran, namun kondisi itu justru menghadirkan kesan yang sejuk dan nyaman. Tidak ada kesan aneh, yang ada hanya kehangatan dan kesederhanaan sekelompok anak-anak yang sedang bermain di dekat gerbang desa.

Penduduk desa adat ini memang sudah terbiasa dengan kehadiran wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Beruntung beberapa saat kemudian hujan mulai reda. Setelah menunggu beberapa saat di balai desa yang berada di pintu masuk, saya pun mulai menjelajahi desa yang terkenal di kalangan wisatawan itu.

Saya juga sempat ngobrol dengan Kepala Desa Adat Penglipuran, I Nyoman Supat, dan beberapa penduduk setempat untuk memenuhi keingintahuan saya mengenai sejarah desa ini.

Tata ruang Desa Penglipuran memang tampak apik dengan bangunan yang hampir seragam dan jalan desa yang rapih. Lansekap desa yang menanjak merupakan daya tarik tersendiri. Wisatawan dapat melihat sebagian besar desa dari depan pura yang terletak di bagian atas desa ini.

Desa Penglipuran bukan sembarang desa adat. Desa ini merupakan desa adat percontohan di Bali. Keunikannya terletak pada tata ruang, bangunan dan budaya yang sedikit berbeda dengan desa adat lainnya.

Menurut Nyoman, keistimewaan lain dari desa ini adalah kehidupannya yang harmonis dan merupakan desa tanpa kasta, sebagai bagian dari sistem kemasyarakatan Bali Aga.

Desa ini tampak tertata rapi dan bersih, dengan halaman yang dibatasi dengan pagar bata dengan arsitektur khas Bali.

Setiap rumah terdapat merajan (bangunan suci) dan masih memiliki dapur tradisional dari bambu dan terpisah dengan rumah induknya. Wisatawan yang ingin beranjangsana ke rumah penduduk disambut dengan ramah oleh tuan rumah. Mereka tampak sangat terbuka dan bersahabat.

Abad ke-10
Desa Penglipuran yang terletak di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, ini dibangun pada abad ke-10. Nyoman mengatakan desa seluas 112 hektare ini berasal dari daerah utara Bali, yakni Desa Bayung Gede di Kintamani.

Penduduk desa itu sering pergi ke wilayah Kubu untuk mengabdi sebagai penggotong bade (pengusung mayat), prajurit, dan sebagainya.

Padahal, lanjut Nyoman, jarak antara Desa Bayung Gede ke Kota Gede sekitar 35 km, sementara jarak dari Kota Gede ke Desa Penglipuran hanya sekitar 4 km. Penduduk akhirnya pindah ke Penglipuran karena lebih dekat.

Lokasi
Desa adat Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli dan berjarak 45 km dari Kota Denpasar. Obyek wisata ini mudah dijangkau karena berada dijalan utama Bangli-Kintamani.


Senin, 15 Desember 2008

GEMPA LAGI 6,3 SR . Awas Potensi Banjir Bandang Di Kota Gorontalo



Kebetulan kemarin kami diundang Bimtek Mengenai Banjir,Gempa & Tsunami dengan pemateri
(Ahli Eko-Hidarulik dan Lingkungan) alumni dari Jerman bpk Dr Ing Ir Agus Maryono
Pascasarjana UGM di dinas kementerian PLH Makassar , ada info mengenai Gempa Bumi
Gtlo bisa Potensi Banjir Bandang di Gorontalo....... sbb....

Dilihat dari fenomena yang ada di lapangan (beberapa daerah sering terjadi gempa bumi)
khususnya di gorontalo kemungkinan terjadinya banjir bandang cukup tinggi. Mengingat
banjir bandang tidak hanya disebabkan pembalakan hutan tapi juga gempa bumi.
Karena pada saat terjadi gempa stabilitas lereng sungai menjadi rendah (tidak stabil),

Menurut beliau meski tidak sampai menimbulkan kerusakan, gempa bumi bisa menginisiasi instabilitas
(ketidakstabilan) tebing 2 sungai di Bolango dan Sungai Bone yang jika terjadi hujan bisa berpotensi
longsor yang dikhawatirkan bisa membendung air di daerah hulu. Akibatnya saat hujan turun
dengan intensitas tinggi dan bendungan tidak mampu menahan bisa jebol.

Jebolan itu menyebabkan pasokan air ke hilir dengan volume besar terus bertambah yang
mengakibatkan terjadinya banjir bandang. Untuk menghindari hal itu sebaiknya sejak awal
musim penghujan masyarakat sudah melakukan berbagai persiapan, sehingga terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan bisa diminimalisasi, atau solusi yang cepat bisa diperdayakan anak2x Mapala UNG
untuk observasi ke Hulu sungai Bolango dan Bone untuk melihat data dan memotret kondisi aliran sungai
apakah ada kerusakan atau tidak setelah pasca Gempa kemarin untuk dilaporkan ke tim SAR Gtlo ,PU dan
Camat setempat ,dan segera reboisasi sepanjang aliran sungai Bone dan Bolango, dibuat Hutan kota,
dan memanen air hujan jgn sampai terlambat ces...!!!!!!!

Mengantisipasi banjir dengan menggarap daerah hulu merupakan keharusan. Ini
dimaksudkan meretensi air limpasan di hulu sebanyak mungkin dapat diresapkan ke
dalam tanah. Upaya itu dapat berupa penghijauan di areal pekarangan, pembuatan
sumur tanah atau dari beton, tanggul keliling pekarangan dan sumur resapan
sederhana.

Konsep eko-hidraulik untuk menanggulangi banjir dan rusaknya wilayah keairan
(Agus Maryono, 2005), seperti di Eropa sungai yang diluruskan dikembalikan
menjadi berkelok-kelok (contoh: Sungai Kissimee dan anak Sungai Rhine),

menghidupkan kembali daerah rawa sebagai retensi, konsevasi dan komponen
perbaikan kualitas air, di daerah pantai diadakan penghentian terhadap usaha
pemusnahan tanaman pinggir pantai misalnya mangrove.

Di negara maju sesuai langkah back to naturenya, maka eko-engineering dengan
mnggunakan tanaman untuk mengurangi longsoran tebing semakin populer. Mengingat
biayanya murah, sustainabilitasnya tinggi dan ramah lingkungan. Pemasyarakatan
konsep eko-hidraulik di Indonesia sudah sangat mendesak untuk dilakukan.
Mengingat semakin banyaknya kerusakan lingkungan di wilayah keairan dan banjir,
akibat rekayasa hidraulik murni beberapa dekade lalu.

Agar penanggulangan kekeringan menjadi arif bijaksana, bisa menyimak penanganan
daerah kekeringan di Afrika. Sahel berada di Afrika Utara di selatan Gurun
Sahara yang memanjang antara 200 kilometer sampai 300 kilometer, dan
penduduknya melampaui riwayat ratusan tahun dalam
mengembangkan cara
penyesuaian yang efektif terhadap alam. Pada awal 1980-an, gejala keruntuhan
masyarakat Sahel makin jelas. Pada gilirannya untuk memenuhi kebutuhannya,
penduduk berlomba menggali sumur yang berdampak pada perubahan pola penggunaan
air per kapita semakin meningkat, ditambah pesatnya pertambahan penduduk. Oleh
karenanya itu, pengalaman Sahel baik untuk disimak dalam mengatasi kekeringan
di Indonesia.
potensi banjir bandang
bisa terjadi di Kota Gorontalo di mana pun termasuk Sungai Bolango dan di Bone
di Gorontalo . Apalagi kalau di daerah
itu ada dua tebing sungai yang tidak stabil dan berpotensi longsor maka
masyarakat yang ada di sekitar sungai perlu waspada. Mengingat banjir
bandang datangnya sering mendadak tidak ada salahnya jika masyarakat kota gorontalo
selalu waspada Gempa Bumi dan terutama pada saat terjadi hujan dengan intensitas
tinggi.


Ciri-ciri banjir bandang bisa dilihat dari lumpur yang banyak dan ada pohon yang tercerabut.
Selain itu juga disebabkan oleh tipikal DAS spons (banyak reruntuhan) di sepanjang.
Tapi bukan berarti tidak terjadi banjirr susulan




Rabu, 10 Desember 2008

Foto Mhswa Rendik 3 di Tana lot Bali bersama dosen Rendik Ketua KPS PPW Rendik Dr Ir Roland Barkey dan Prof Dr Ir Ananto Yudhono, M.Eng .....Bravo Rendik ...

Foto Bersama dengan Mahasiswa Rendik Batch 3 di BANDARA NGURAH RAI DENPASAR bersama dengan Ketua Rombongan Prof Dr Ir Ananto Yudhono, M.Eng dan KPS PPW Rendik Dr Ir Roland Barkey

24-27 Desember 2008

Sabtu, 29 November 2008

Study Banding Mhswa Pascasarjana PPW Rendik 3 ke Bali 2008

Pesona Bali.......STP. Desa Adat, Pendidikan Gratis Kab Jembrana....
Langit sedikit ?mendung terasa lembut di tanah Bali ketika Pesawat lion air yang kami tumpangi menapakkan rodanya di landasan Bandar Udara Internasional Ngurarai, Senin, 24 Nopember lalu. Apakah gerangan yang terbayang dibenak ? Adakah rasa ketakutan bom maha dashat kembali mengguncang ?? Ataukah aroma Bali sebagai negeri surga?kata sebagian orang?yang merindu pesona kita. Ah..biasa-biasa saja kata sebagian yang telah berulang kali berkunjung ke Bali. Jika semua diaduk jadi satu, tetap saja Bali itu menarik banyak orang.?????
Pesona Bali. . Perjalanan ke Bali menjadi saksi kebersamaan kami. Bali itu indah, ?kreatifitas orang-orang bali juga luar biasa. Bali sepertinya diciptakan untuk seni dan wisata. Lihat saja, bekas bompun yang meremukkan begitu banyak tulang dan nyawa manusia menjadi obyek kunjungan. Setiap orang datang ke Bali? seperti meras rugi jika tak menyempatkan menyaksikan langsung lokasi bom itu. Sepanjang jalan dari kota hingga ke desa-desa bukti? kreatifitas seniman bisa dilihat. Onggokan batang kayu dan batu yang sebagian orang mungkin tak berguna, tapi di Bali oleh tangan-tangan kreatif disulap menjadi barang berharga. Semuanya itu dilakukan industri rumah tangga. Di tanah lot hanya sebuah batu dan pure di tengah laut juga menyedot banyak orang. Industri wisata seperti terus bergerak tanpa henti di Bali. Bus kami bersama teman2x PPW Pascasarjana Unhas Makassar yang membawa kami terus melaju, setengah jam kemudian tibalah kami di Sekolah Tinggi Pariwisata. Sekolah yang awalnya hanya semacam kelompok life skill yang mendidik ?anak-anak ?tampa sekolah ?menjadi kreatif. Lalu berkembang menjadi sekolah tinggi yang sebagian besar alumnya tak ada yang menganggur.
Lain lagi di Desa Adat yang berada di desa Panglipureng. Tapi sayang, saat memasuki desa yang menjaga tradisi itu hujan mengguyur. Suasana jadi terasa kelam, dingin. ?Pendese, demikian sebutan ketua adat, menyambut kami dengan ramah. Pendese tampak berapi-api memberi penjelasan terkait desa adat. Ia bahkan? secara sistimatis menjelaskan satu persatu bagian-bagaian penting dari? budaya dan kehidupan masyarakatnya. Mulai dari masalah tata wilayah aturan atap rumah hingga soal pelarangan poligami dibahas tuntas. Hujan masih rintik ketika Pendese mengantar rombongan kami ke dalam lokasi komunitas desa adat. Suasananya seperti menarik ingatan kita ke masa silam, sepanjang jalan tembok-tembok tua berlumut, tampak? masih tetap kokoh dan tertata apik. Dapur tua di halaman rumah masing masing tetap dijaga sebagai simbol budaya keterbukaan.
Kesokan harinya, satu jam perjalanan dari Kute tempat kami menginap hingga memasuki kota Jembrana. Hujan masih mengguyur. Persis dipersimpangan lampu merah salah satu sudut kota Jembrana, sebuah? hartop berwana hijau bernomor polisi 1 , ?hartop buatan? tahun 80-an itu adalah mobil dinas bupati Jembrana. Sesederhana itukah seorang bupati di Jembrana ? tdk sepert pejabat, bupati ,walikota Gorontalo kita yang mobilnya minimal sedan mewah yang hanya mengandalkan Image Sosial/Gengsi mo pate ... tapi tdk ada program yang menyentuh ke rakyat khususnnya untuk pendidikan dan kesehatan Gratis....
Jembrana? kabupaten yang sangat nyentrik , bersih dan tertib masyarakatnya. Ketertiban itu rupanya dimulai dari lingkungan pegawai negerinya. Bus yang membawa kami tiba-tiba ditahan di pintu gerbang kantor Pemkab Jembrana oleh petugas polisi pamong praja. Boleh masuk , tapi mobilnya parkir di luar. Beruntung hujan sudah reda. Suasana kantor Pemkab Jembrana terasa sangat sepi. Tak banyak pegawai yang hilir mudik . Lorong-lorong antar ruangan sangat bersih dari sela-sela jendela ruang kerja, ?terasa harum. Wc bersih, air terus mengalir. Setiap berpapasan dengan pegawai mereka menyapa dengan senyum. Memasuk ruang pertemuan, ternyata hari itu bukan hanya rombongan kami yang diterima, ada empat rombongan lain yang diterima. Di lemari etalasi begitu banyak bejejer cenderamata, mungkin ratusan jumlahnya dari berbagai daerah yang pernah berkunjung ke daerah itu.
Bupati Jembrana minta maaf karena terpaksa menerima sekaligus. Hampir setiap hari mereka menerima tamu. Tujuannya sama studi banding. Jembrana yang pernah hancur diamuk komplik politik. Tapi bisa bangkit dalam beberapa tahun kemudian hanya dengan sebuah kalimat ???Kalau Mau Pasti Bisa??.Sangat dinamis. Icon itu bisa dibaca diberbagai sudut jalan dan kantor-kantor. Empat kata itu menjadi roh penyemangat masyarakat Jembrana. Yang juga mengangumkan jaringan komputernya yang on line hingga seluruh desa-desa. Bahkan seorang ibu yang baru saja melahirkan bisa diketahui bupati dipelosok manapun. Luar biasa...Semua sekolah di Kab Jembrana Gratis dari tingkat dasar sampai menengah dan mendapatkan makanan siang gratis & Bus Gratis ....untuk warga asal jembarana asalkan ada KTP Jembrana dibiayai oleh pemerintah daerah untuk melanjutkan sekolah S1 dan S2 diseluruh indonesia asalkan sekolahnya status jelas bukan STIA (sekolah tidak ijasah ada) dan IPnya minimal harus 3...luarbiasa kalau ini bisa diterapkan di Provinsi Gorontalo .........
Selain kreatif, di Bali juga banyak tempat yang indah. Keindahan ombak pantai kute seperti irama musik, kadang keras dan kadang pelan Bahkan bisa? tiba-tiba berhenti menyapa. Tenang dan hening beberapa detik kemudian menghantam lagi, dari kejauhan dipuncak ombak begitu banyak orang bermain papan selancar. Turis mancanegara hilir mudik sibuk sendiri. Sama sibuknya anak-anak rendik 3 mengambil gambar ke sana kemari dengan berbagai gayanya masing-masing.
Apapun namanya, perjalanan itu sangat penting bagi kami di rendik Beberapa menit sebelum take off? di Bandara Sultan Hasanuddin,? saya menjadi tersentuh, seorang teman berbisik sambil menjabak tangan saya. Inilah perjalanan anak-anak rendik 3 yang tak mungkin terulang lagi. Saya hanya mengangguk. Tersenyum. 24 orang di rendik 3 Pascasarjana Unhas Makassar dengan berbagai latar belakang dan budaya daerah yang berbeda tak mungkin tanpa batu sandungan. . Mudahan kebersamaan ini bisa terjaga utuh dan tidak ada tersisa hingga semua berpisah, balik ke kampung masing-masing membawa cerita dan kenangan yang tak terlupakan sepanjang masa.Salam untuk Teman 2x Milis Gorontalomaju 2020


Rgds,

Hamzah Hippy(Phay)
PPW PascaSarjana Unhas Makassar
www.rendik3unhas. wordpress. com
www.pascaunhas. net

Selasa, 04 November 2008

Senin, 03 November 2008

Observasi sumber daya wilayah pesisir di Tanjung Bira Kab Bulukumba

Mhs rendik 3 pasca sarjana unhas lagi foto bersama dgn Prof Dr Ir Yusran, M.Phil dalam rangka tugas Observasi lapangan di Tanjung Bira kab Bulukumba selama 3 hari dibulan oktober 2008 dalam rangka tugas Mata kuliah Analisis sumber daya wilayah .Adapun yang dilihat dan diamati disana adalah aktifitas nelayan dan masyarakat sekitar dilihat dari aspek ekowisata, tata ruang, budidaya terumbu karang ,PKL dan aspek lainnya......

Kamis, 29 Mei 2008

Seminar Infrastruktur IT IBM


Kmrn hari kamis tgl 29 Mei di Hotel Clarion Lantai 3 tulip room diadakan seminar It , phay bersama teman 2x  kelas elektro ikut dalam seminar untuk menambah ilmu IT dan update informasi baru mengenai produk IT IBM ... lumayan pembicara dari Kantor pusat IBM jkt Ibu Sherly dan P. Tomy .. ada satu hal yang menarik disini yakni produk server IBM bernama blackthunder seharga hampir 150 JT udh sama dgn Kijang Inova yah...yang dimana di makasar sdhada  yang memakai server tersebut yakni bank Sulsel ..server   tsb cukup canggih untuk memanage masalah Data besar ... setelah plng seminar kami diberi dorprice dari IBM berupa, DVD Player,jaket dan Tas IBM... hidup IBM yang sudah mengundang gratis .. kami dari Mahasiswa elektro Pasca Unhas ...

Senin, 12 Mei 2008

Mahasiswa TIK (ICT) Elektro Roadshow Ke Pershn Telekomunikasi

Wah tidak terasa Phay & teman 2x di Jur TIK (ICT) udh mau selesai semester 2 dan udh mau masuk semester 3 dan rencananya sesuai dgn mata kul analisis jaringan selurer & Komunikasi Satelite wajib untuk Study Tour ke perusahaan Telekomunikasi di Indonesia mis Telkomsell,Indosat,Excel, dan Telkom untuk itu sdh direncanakan untuk study tour ke Jakarta atau Bandung sesuai dengan keinginan teman2x juga .....

Roadshow Mahasiswa Rendik Bathc 1,2 & 3 ke Bali & Malaysia


Upsss....Hebatnya  mahasiswa kakak tingkat rendik angkatan 1 & 2 akan berangkat ke Bali tgl 11 - 14 mei 2008 untuk belajar Study lap Rendik sebagai salah satu syarat ujian proposal tesis, dibali  sekaligus belajar mengenai perencanaan pendidikan disana juga wisata juga mi, enaknya bisa road show juga disana...selamat deh buat teman 2x rendik 1 & 2 Pasca sarjana Unhas ....  Bravo Rendik ..go to Bali ...

Oh yah untuk kelas phay  Bathh 3 rendik Kata ketua kelas berdasarkan info dari ketua jurusan rencana studio rendik ke Malaysia thn ini juga ... semoga kita bisa menyusul .. bos ....

Kamis, 01 Mei 2008

Peningkatan Mutu pendidikan S2 di Indonesia



Di hari Hardiknas thn 2008 ini merupakan renungan bersama untuk memajukan bangsa ini di bid pendidikan agar tdk ketinggalan oleh negara tetangga kita .....
Kebetulan phay ada topik menarik di bhs yakni dosen di rendik Prof Dr Ir Shirli Wunas DEA mata kuliah Pengenalan Sistim mengatakan bahwa kalian ini adalah mahasiswa S2 dibiayai oleh negara notabene uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan ouput kualitas mutunya jangan sampai menjadi S2 Pete -pete (Angkutan Kota) yang banyak dijumpai di Mahasiswa Swasta dan
program S2 jarak jauh di indonesia
.yang perlu ditau apa itu mahasiswa s2 pete-pete adalah mahasiswa S2 yang selalu membuat tugas kuliah dari dosen kepada stafnya dikantor dan teman kuliahnya yang dibayar dengan uang atau dgn imbalan bonus yang penting tugas
terpenuhi dan mendapatkan nilai
Untuk itu Mahasiswa Rendik Perencanaan pendidikan tidak boleh tugas copy paste
dan dibuat orang lain kalau sampai ketahuan katanya bisa dapat nilai E otomatis pasti Droup Out (DO) dari Kampus PascaUnhas ini begitu kata dosen Prof Senior Unhas yang sudah pengalaman mengajar diindonesia dan luar` negeri

Selasa, 08 April 2008

Informasi Berita penerimaan Mhs Rendik Perencanaan Pendidikan PPS Unhas

Jika anda tertarik menjadi seoarang konsultan pendidikan yang handal silakan melihat web www.rendik3unhas.wordpress.com

Selasa, 25 Maret 2008

Mewujudkan Sistim Sekolah Cerdas Indonesia (SSCI) di Provinsi Gorontalo dengan Information and Technology in Education

Daya saing pelajar di Gorontalo secara nasional dinilai masih rendah,bila menggunakan indicator Ujian Nasional(UN),daya saing sekolah2x di Provinsi gorontalo pada tingkat se sulawesi masih rata-rata berada pada dibawah peringkat 10 untuk mata pelajaran IPA , IPS, dan Bahasa sejak tiga tahun terakhir ini . Oleh karena itu perlu perencanaan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) disekolah bertujuan untuk menciptakan proses manajemen sekolah yang efektif dan efisien .
Selain itu juga ICT dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran dalam kelas .Upaya yang bisa ditempuh untuk meningkatkan daya saing itu antara lain dengan pemanfaatan informasi dan teknologi, seperti fasilitas computer, internet , cd multimedia pembelajaran, TV Edu, GPRS, HSDPA, Wifi, Wimax, teleconference dsb .keberhasilan pemanfaatn ICT ini juga sudah terbukti di berapa Negara tetangga Indonesia mis Malaysia , Singapura dan Thailand . Maka dari itu Informasi sudah menjadi kebutuhan untuk menunjang sitem pendidikan di Gorontalo
Paradigma TI berubah ketika sektor industri telah beralih ke negara-negara berkembang karena ongkos produksi yang lebih rendah dan murah upah tenaga kerja, negara-negara maju lebih menfokuskan diri pada sector jasa dan teknologi (ICT) sehingga keunggulan mereka dalam bidang ini tidak mudah tersaingi oeleh Negara berkembang . Saat itu, mereka yang bekerja dalam TI mempunyai pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang bekerja di sector-sektor lain.
Namun ketika cina, India , Korea, Thailand, Malaysia dsb berhasil mencetak tenaga-tenaga ahli dalam bidang TI dalam jumlah yang amat besar, hal ini telah membuat negara-negara maju kerepotan karena upah tenaga TI menjadi murah.
Perubahan TI yang cepat juga telah menurungkan harga perangkat lunak dan perangkat keras bidang TI mis harga perangkat computer laptop sekarang sudah sangat murah dijual di Indonesia untuk pelajar/mahasiswa di jual seharga 4 jt dengan spesifikasi teknis yang cukup memadai untuk menunjang proses pembelajaran ICT disekolah yang hal ini sangat penting dalam pemerataan ICT di sekolah.
Dalam bidang IT Perlu adanya kebijakan atau kesepakatan antara pengambil kebijakan yakni DPRD & Eksekutif untuk menerapkan perencanaan pendidikan yang baik dan bermutu di Provinsi Gorontalo sesuai dengan potensi wilayah & karakteristik dari daerah sehingga bisa memanfaatkan potensi daerah dengan pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi sehingga bisa menaikan produksi & promosi jasa/ industri daerah yang bisa menambah PAD di daerah tsb. .DPRD juga harus memberikan dukungan terhadap kebijakan pendidikan
Pemerintah juga harus berani menunjukan keberpihakannya terhadap pendidikan jika memungkinkan , penuhi 20 persen anggaran pendidikan tsb, bahkan kalau berani seperti yang dilakukan Gub Sultra dengan memangkas Rp.250 miliar anggaran perjalanan dalam APBDnya kemudian dimasukin ke anggaran pendidikan.
Penerapan SSCI yang sudah diterapkan di daerah terlihat signifikan adanya perubahan perilaku guru dalam memberikan pendidikan ke siswa.dan siswa semakin senang belajar di sekolah dengan penuh antusias dalam pembelajaran di kelas maupun di lab dan dirumah.. Pemanfaatan teknologi informasi perencanannya harus bisa diakses di semua lini baik dikota , kabupaten , pedesaan dan pegunungan agar pemanfaatannya bisa di dinikmati oleh semua siswa & elemen masyarakat di gorontalo sehingga diharapkan gorontalo khususnya kota gorontalo bisa direncanakan kedepan & diterapkan sebagai kota Cyber City di tahun 2009 – 2010, sehingga dapat mempercepat akselerasi akses informasi yang cepat dan akurat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat . seperti yang sudah dilaksanakan oleh kota makassar saat ini yang bekerjasama dengan Korea untuk infrastruktur TI untuk mewujudkan Kota Cyber City.
Konsep Cyber City

Senin, 17 Maret 2008

Program Beasiswa S2 dan S3 Luar Negeri untuk Umum

Dalam rangka mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia, maka pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) pada Anggaran Tahun 2008 ini. meluncurkan Program Beasiswa S2 dan S3 Luar Negeri.

Beasiswa ini terbuka bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Karyawan Lembaga Pendidikan (Pimpinan, Dosen, maupun Staff Lembaga Akademis Negeri maupun Swasta), Karyawan Industri maupun masyarakat umum.
Beasiswa ini akan diberikan kepada para pelamar yang oleh Panitia Seleksi dinilai memenuhi persyaratan untuk mengikuti program pendidikan S2 dan S3 di perguruan tinggi di Belanda, Perancis, Australia, Swedia, dan Inggris yang telah ditetapkan Depkominfo.

Selain itu pelamar wajib memilih program studi sesuai dengan bidang-bidang studi yang telah ditetapkan Depkominfo, dan khusus bagi yang mendapatkan tugas akhir berupa penelitian, wajib menyelesaikan penelitian dengan tema / topik sesuai visi dan misi Depkominfo.

Khusus untuk pelamar beasiswa S3, wajib melampirkan proposal penelitian dalam bahasa Inggris sesuai standar penulisan ilmiah.

Bagi pelamar yang saat ini telah memiliki Surat Penerimaan (Letter of Acceptence) dari perguruan tinggi yang telah ditetapkan Depkominfo, dan telah mendapatkan verifikasi dari Depkominfo, akan mendapatkan prioritas.
Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di http://www.depkomin fo.go.id/ (./dna)

Lomba Wrtting & information IT Freedom

Dimakassar bulan januari 2008 kmrn tgl 7 jan di gedung stimik dipanegara  dibuat workshop Penulisan Buku IT yang dibuat oleh departemen ristek RI dan penerbit andi offset kebetulan dilombahkan dan phay menjadi pemenang kedua dengan judul buku Desain Grafis for children . penyerahan hadiah pada waktu itu  oleh tokoh IT indonesia yakni DR Onno Purbo pakar IT Indonesia from ITB. buku saya di haruskan udh masuk ke redaksi andy offeset yogyakarta udh selesai dibuat selama 3 bulan...waduh tapi merupakan tantangan buat phay semoga bisa tercapai menulis buku IT...amin..deh..
tujuan dari lomba workshop ini  ini adalah
Membangkitkan kegairahan para penulis buku maupun para profesional di bidang IT untuk menulis buku-buku bertema Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Membekali para penulis buku maupun para profesional IT dengan keterampilan menulis buku bertema Teknologi Informasi dan Komunikasi yang baik.
Meningkatkan minat industri penerbitan maupun industri pendukungnya untuk berperan serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui buku dan produk-produk sejenisnya.
Menghasilkan buku-buku bertema Teknologi Informasi dan Komunikasi yang bermutu sehingga memicu kegairahan membaca, sekaligus memberi pembaca bekal pengetahuan dan keterampilan untuk bersaing era global.

Bob Hippy Raja Bola Indonesia

Jika tali sepatu Bob Hippy telah lama tak lagi terikat kencang di lapangan sepak bola, tidak demikian dengan semangatnya. Darahnya seketika mendidih jika diajak ngomong sepak bola, apalagi jika pembicaraan mengarah kepada keberadaan pemain-pemain muda. "Saya merindukan mereka," kata Bob.
Bob Hippy, pemain tim nasional Garuda yang untuk pertama kalinya mempersembahkan gelar juara Asia junior pada 1961, ternyata memendam kerinduan akan tumbuhnya para pemain belia yang kelak menjadi pilar tim nasional. Tapi ia tak lantas tidur dan bermimpi. Bob tidak juga mengumbar omongan yang sesekali diselingi dengan kata gue, yang sudah dikenal sebagai cirinya itu. "Gue belum mau berhenti membina mereka," kata Bob.
Bob memang belum mau berhenti. Ia tak hanya bicara di kediamannya yang asri di bilangan Lebak Bulus itu. Ia bisa berlama-lama bicara untuk melakukan sesuatu di lapangan Akademi Sepak Bola Intinusa Olah Prima (ASIOP) Apacinti, yang terletak di kawasan Gelora Bung Karno. "Saya ingin membenahi sekolah sepak bola ini," kata Bob, yang menjabat Ketua Yayasan Apacinti.
Bob kini tidak lagi ke mana-mana. Ia tidak sesibuk dulu ketika memegang jabatan Vice President American Express untuk Jakarta dan Hong Kong, juga ketika menjadi salah satu direktur di Bimantara.
Bob, yang sehari kemudian terlihat di lapangan sepak bola tempat sekitar 300 siswa ASIOP digembleng di sana, kini banyak memiliki waktu luang. Ia sedang mengadakan kontak dengan Presiden Direktur Soccer School Indonesia (SSI), cabang Sekolah Sepak Bola Arsenal (Arsenal Soccer School) yang September lalu berdiri di Ciputat, Tangerang. Ia juga menanyakan surat yang dikirim ke pengelola Sekolah Sepak Bola Ajax di Amsterdam, Belanda, kepada anggota stafnya di ASIOP. "Saya bulan depan ke Belanda," kata Bob.
Menurut Bob, Arsenal dan Ajax adalah dua tempat yang telah berhasil membina dan melahirkan pemain-pemain muda berbakat yang kelak menjadi pemain dunia. Karena itu, Bob akan menjalin kerja sama dengan dua sekolah sepak bola tersebut.
Sangat beralasan jika Bob menumpahkan waktu dan tenaganya untuk pembinaan pemain-pemain muda. Dulu Bob dikenal sebagai penyerang andal tim nasional Garuda, sekalipun kelasnya hanya junior. Bob tak sempat mencatatkan diri sebagai pemain senior karena ia keburu berangkat ke Amerika untuk sekolah.
Bob mulai mengenal sepatu sepak bola ketika menjadi siswa SMPN III Manggarai. Bob, yang dulu tinggal di Kramat VII, Jakarta Pusat, tercatat sebagai siswa Merdeka Boys Football Association, yang mengambil tempat latihan di Lapangan Banteng. Bob adalah murid kesayangan Joel Lambert, dikenal dengan panggilan Si Bung, guru di sekolah anak gawang itu.
Dari Lapangan Banteng, Bob terpilih sebagai pemain Persija Jakarta. Di tim Ibu Kota itu ia mengawalinya sebagai pemain cadangan. Bob memerlukan waktu hingga 3 tahun untuk tampil sebagai pemain inti. Begitu pula di tim nasional. Bob, yang ditemukan Tony Pogacnik, perlu waktu lama untuk bergabung dengan tim nasional Garuda.
Pada 1969, Bob berangkat ke Amerika (lihat "Skandal Senayan" Meledak, Bob ke Amerika). Di Negeri Abang Sam itu Bob tak hanya bergelut dengan buku-buku yang kelak membuatnya menjadi pintar. Ia juga tercatat sebagai pemain bola di kampusnya. Ia bertanding hingga ke Inggris, Spanyol, dan beberapa negara di Eropa. "Saya satu-satunya pemain Indonesia yang memperkuat Amerika," kata Bob. Karena itu, Bob dianugerahi Hall of Fame dari University of America.
Tidak banyak yang diperoleh Bob dari perjalanan sepak bolanya itu. Sekembali dari Amerika, Bob menjadi pengurus di Persija Jakarta dan PSSI pada era Azwar Anas. Di sela-sela kesibukannya sebagai orang kantoran, Bob sempat menjadi ketua perkumpulan para pelatih Indonesia. "Hanya satu yang saya peroleh dari semua ini, yaitu disiplin," kata Bob.
Bob tak ingin berhenti. Kini, ketika ia banyak memiliki waktu, ketika itu pula ia ingin menumpahkan kerinduan untuk terus membina pemain-pemain muda, seperti ia dulu yang berangkat dan berhenti sebagai pemain junior.

Lahir : di Gorontalo
Karier sebagai pemain:
· Persija Jakarta (1960-1967)
· Tim nasional (1960-1967)
Pengurus:
· Persija Jakarta (1976)
· PSSI (1991-1997)
Karier:
· Vice President American Express Jakarta dan Hong Kong (1979-1983)
· Direktur Bimantara (1991-1998)